Showing posts with label Heavy Metal. Show all posts
Showing posts with label Heavy Metal. Show all posts

Tuesday, 12 October 2010

Nuclear Assault

After the release of Anthrax's debut album Fistful of Metal, bass player Danny Lilker, a founding member of the group, was fired by the band. He decided to pursue a more aggressive style of music and formed Nuclear Assault with guitarist/vocalist John Connelly,[who had been involved in an early version of Anthrax. They were joined by guitarist Mike Bogush and drummer Scott Duboys (later of Cities, Cycle Sluts From Hell and Warrior Soul). They then recorded the first of two demos, which included the songs Stranded in Hell, The Plague, and Hang the Pope.

The group's first live performance was at the Union Jack in South River, New Jersey in late 1984. Guitarist Mike Bogush was later replaced by Anthony Bramante.Bramante's first live performance with the group was at L'Amour in

Brooklyn, New York in April 1985. Shortly after the performance, Duboys left the band and was replaced by drummer Glenn Evans.

After recording the Game Over album in April 1986 the band signed a multi-album contract with Combat Records followed by a European tour with Agent Steel and Atomkraft. Later, feeling constrained by their contract with Combat, the band signed with I.R.S. Records and recorded Survive in 1988. The album reached number 145 on the US Billboard 200 chart and Nuclear Assault set off on a 180-day world tour in the United States and Europe; first as an opening for Slayer and later headlining with British group Acid Reign as a support act.The next album, 1989's Handle with Care, would see the band at their commercial peak, hitting the US charts at number 126, with more touring, including a trip to Japan and a U.S. tour opening for Testament and Savatage. The band released their first live album, Live at the Hammersmith Odeon, in 1990, but internal troubles were causing problems for the band.

Constant touring and recording was taking its toll on the band, and there was rumor that the band might split.[citation needed] The recording of Out of Order was problematic. Lead songwriter John Connelly was conspicuously absent from the recording process.He only sang on five of the songs and played the guitar on one (Quocustodiat his only full writing credit), leaving Evans and Lilker to do most of the recording alone. After the release of Out of Order bassist Lilker left to start the band Brutal Truth in 1992. The band enlisted Scott Metaxas on bass and toured across the United States and Europe before longstanding guitarist Anthony Bramante left the band. In 1993, the band released one more album, entitled Something Wicked doing one last European tour with guitarist Dave DiPietro before breaking up in 1995.

Nuclear Assault later reunited for one concert in 1997 (put on by Eric Paone of 'Candy Striper Death Orgy' in New Hampshire) before parting ways a second time.[citation needed] Then, two more shows the following year with Eric Paone on Bass Guitar in New England. They reformed once again in 2002 to record a live album entitled Alive Again followed by several European tours, first with Testament and Death Angel, then with Exodus and Agent Steel. A new studio album entitled Third World Genocide followed in 2005, with yet more touring, including a South American tour with Death Angel.

They made a guest appearance at the Maryland Deathfest on May 25, 2008.

Nuclear Assault are still active and have been confirmed to Metal Merchants Festival 2011.
Read More - Nuclear Assault

Friday, 17 September 2010

POWER METAL

Lebih dari lima belas tahun adalah sebuah perjalanan cukup panjang bagi sebuah grup rock macam Power Metal yang mampu bertahan dan tetap eksis. Tak bedanya dengan kebanyakan grup band lainnya, dalam perjalanannya kelompok musik ini juga mengalami gelombang pasang-surut. Di tengah popularitas dan kharismanya sebagai band heavy metal, ternyata grup ini sering diguncang oleh persoalan yang terjadi dalam intern tubuh mereka, seperti sering terjadinya pergantian personel.
Bahkan hampir tiga tahun belakangan ini grup band ini gaungnya kurang terdengar lagi. Sampai akhirnya muncul spekulasi bahwa grup ini sudah bubar.

Ternyata spekulasi berita itu tidak benar adanya. Power Metal tidak bubar, dan masih tetap eksis. Cuma sempat vakum saja. Setelah cukup lama vakum, grup rock asal Surabaya ini mencoba kembali eksis di blantika musik rock Indonesia. Justru di tengah kevakuman itu dimanfaatkan mereka mempersiapkan album baru. Dengan dirilisnya album berjudul Topeng-Topeng Murka (2002), sekaligus menjadi jawaban bahwa Power Metal masih eksis, dan tetap solid. Bagaimana perkembangan Power Metal itu sendiri memang tidak lepas dari dinamika yang ikut mewarnai perjalanan karier grup mantan juara Festival Rock se-Indonesia V versi Log Zhelebour, tahun 1989.

Grup band yang awal berdirinya bernama Power, sejak September 1987 berubah nama jadi Power Metal, dengan formasi Pungky Deaz (vokal), Ipunk (gitar), Hendrix Sanada (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram). Sesuai namanya Power Metal, perubahan nama ini sekaligus untuk memproklamirkan diri jadi band rock beraliran heavy metal. Sebelum menjelajahi dunia rekaman, dalam aksi panggungnya grup ini sering membawakan lagu-lagunya Metallica, Anthrax, Helloween, Loudness atau Yngwie J. Malmsteen. Belum genap setahun dibentuk, grup band ini sudah menunjukan prestasi cukup membanggakan, antara lain dengan keherhasilannya menyabet juara pertama Festival Rock Remaja se-Jawa Timur di Lumajang (1987). Disusul tahun berikutnya meningkat jadi juara pertama Festival Rock se-Jawa di Kediri (1988). Prestasi ini dianggap belum cukup, masih ada satu event festival yang jadi targetnya, yaitu Festival Rock se-Indonesia - nya Log Zhelebour. “Itu salah satu jadi obsesi kita,” kenang Raymond, soal keberhasilan Power Metal menjuarai Festival Rock se-Indonesia V (1989) Selain jadi juaranya, Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the best bassist. “Sekali ikut langsung jadi juara,” kata Raymond dengan bangga. "Waktu itu kita sama sekali tidak menyangka bisa jadi juaranya," tambah Ipunk. Grup band yang dianggap rival terberatnya saat itu adalah Andromedha (Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya ini sekaligus menjadi awal perjalanan karier Power Metal menembus dunia rekaman.

Sebagai promotor merangkap produser, Log Zhelebour memang belum menjanjikan grup band juara pertama Festival Rock se-Indonesia langsung teken kontrak rekaman album. Baru sebatas direkam di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia V. Sementara juara pertamanya dijanjikan ikut tur 10 kota. Kebetulan waktu itu Log mempersiapkan pagelaran Tur Rakasasa God Bless (1990). Selain Power Metal, tur God Bless ini juga didampingi Elpamas dan Mel Shandy. Di tengah persiapan tur, Power Metal diguncang hengkangnya Pungky, lalu diikuti Hendrix Sanada. Jelas ini membuat sisa personelnya kalang-kabut mencari vokalis dan pemain bas, pengganti Pungky dan Hendrix. “Kita langsung melirik Arul, vokalis Big Boys dari Banjarmasin,” kata Raymond. Akhirnya Arul yang pernah dinobatkan sebagai the best vocalist di Festival Rock se-Indonesia V imenggantikan posisi Pungky.Tinggal pemain basnya, belum dapat. Sementara belum dapat pemain tetap, akhirnya pakai additional musician, diantaranya ada nama Roy Oracle dan Didiet Shaksana. Usai mengikuti tur, akhirnya tawaran rekaman datang dari Log Zhelebour.

Selama persiapan bikin album Arul dkk dikarantina di sebuah vila di daerah Malang – Jawa Timur. “Hampir sebulan kita dikarantina untuk bikin lagu,” kenang vokalis Power Metal. Begitu materi lagu sudah siap, mereka kembali kelimpungan siapa jadi pemain basnya. Sementara mereka harus secepatnya masuk studio. Akhirnya digaet Prass Haddy, pemain bas di band Pelni. Karena terikat dengan pekerjaan, posisinya membantu sebatas rekaman sampai album keluar. Dengan persiapan cukup matang, proses rekaman mereka berjalan mulus.

Dengan formasi Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991), yang dirilis dibawah bendera Logiss Records. Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung melesat ke putaran orbit grup rock papan atas yang mulai diperhitungkan. Setidaknya popularitas Power Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan Grass Rock. Dan album Power One ini mendapat sambutan menggembirakan dari rockers mania. Album ini sendiri melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di samping dua lagu lainnya, yakni Malapetaka dan Cita Yang Tersita. Kesuksesan album ini juga diikuti dengan terpilihnya Power Metal meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991. Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu itu laku di atas 300 ribu copies. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup rock beraliran heavy metal. Sementara grup rock yang bisa menembus angka itu baru God Bless, lewat album Semut Hitam (1989). Power Metal kembali menanda-tangani kontrak album kedua.

Di tengah persiapan album kedua, Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Lucky Setyo W, gitaris Andromedha Rock Band yang juga The best guitaris di Festival Rock se-Indonesia V. Akhirnya mereka berhasil merampungkan album kedua berjudul Power Demons (1993), yang kemudian disusul album lainnya, Serigala (1995), dan Pesta Dansa (1996).Lagi-lagi di tengah persiapan penggarapan album berikutnya, terjadi masalah dalam intern tubuh Power Metal, yang berakhir dengan mundurnya Raymond dan Mugix. Sementara itu Power Metal harus dikejar target menyiapkan album baru lagi. Untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (dram) dan James Ireng (kibor). Dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan Lucky cs mencoba mempertahankan kharisma Power Metal dengan merilis album Peace,Love & War (1999). Meski dari segi musikalitas materi album ini cukup bagus. Tapi sayangnya album ini lagi-lagi kurang mujur di pasaran.

Tak lama setelah album rilis album ini, Power Metal pelan-pelan menghilang dari hingar-bingarnya panggung musik rock. Tak heran bila di tengah kevakuman itu muncul berita spekulatif bahwa grup ini bubar. Sampai akhirnya muncul inisiatif dari owner Power Metal yaitu dengan memanggil kembali Raymond untuk diajak membenahi lagi Power Metal. Antara lain dengan mengajak Ipunk kembali gabung di Power Metal, menggantikan posisi Lucky Setyo W yang mengundurkan diri. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi guna menemukan formula musik Power Metal yang disiapkan di album barunya nanti. “Yang pasti, aku dengan personel yang lain punya keinginan sama untuk mengangkat kembali kharisma Power Metal. Itu yang jadi obsesi kita semua,” lanjut Raymond.

Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya Power Metal merampungkan album ke-7, Topeng-Topeng Murka, yang proses rekamannya sampai mixing-nya dilakukan di Studio Natural– Surabaya. Sedang proses mastering-nya dikerjakan di Studio 301, Sydney – Australia. Proses penggarapan album ini memang butuh waktu cukup lama, hampir 2 tahun. Meski sering mengalami pergantian personel, ternyata tidak mengurangi kesolidan Power Metal yang kini diperkuat Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Endro (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Eko Dinoyo (dram) untuk tetap eksis. "Ini adalah formasi tersolid," kata Ipunk dan Raymond hampir bersamaan, mengomentari formasi baru Power Metal yang dikatakan sudah siap tempur ini. Selain gabungnya lagi orang-orang lama, seperti Raymond dan Ipunk, formasi baru Power Metal juga diperkuat wajah baru, Endro, mantan pencabik bas Red Spider. Disamping Ekko Dinaya, mantan dramer Eclips yang sudah gabung duluan di album Peace, Love & War.

Dengan formasi barunya ini Power Metal siap menggebrak kembali panggung musik rock heavy metal.Awal Agustus lalu, grup rock pernah mendamping Sepultura (1992) dan Helloween (2004) saat manggung di Surabaya, telah merampung rekaman album ke-8, berjudul KebesaranMu, yang tak lama lagi siap edar di pasaran. (lex)
Read More - POWER METAL

Sunday, 21 February 2010

Tadisional Heavy Metal

Kali ini Metal Community™ akan mengulas tentang genre Heavy Metal..Nah Pada dasarnya Tradisional heavy metal, juga dikenal sebagai classic metal atau sekadar Heavy metal, adalah seminalis genre musik heavy metal sebelum genre "berevolusi dan pecah menjadi beragam gaya dan subgenre.

Terminologi isu-isu

Pada dasarnya, pendek, asli, dan istilah yang tepat untuk genre ini adalah "Heavy Metal", tetapi sebagai catatan Michka Assayas dalam dictionary of rock, istilah "Heavy Metal" kadang-kadang dapat digunakan pada berbagai indra. Sebagai soal fakta, sedangkan istilah dapat merujuk pada mani gaya, juga dapat digunakan sebagai istilah payung besar untuk setiap subgenre berasal dari itu. Oleh karena itu istilah "traditional Heavy Metal" atau Heavy Metal Classic apat digunakan untuk menghindari kebingungan dengan rasa yang lebih besar. Untuk menghindari potensi ambiguitas, yang lain seperti Sharpe Young dapat menggunakan istilah "Heavy Meta" secara eksklusif untuk mengacu pada genre yang asli dan menggunakan istilah "Metal", bukan untuk menyebut genre global termasuk subgenre. Demikian pula Dunoyer Paulus juga menggunakan istilah Heavy Metal untuk merujuk ke gaya asli secara eksklusif.

Assayas's Rock Kamus menunjukkan ambiguitas lain dari istilah "Heavy Metal" dan catatan bahwa dalam konteks tertentu, beberapa orang mungkin menganggap itu sebagai sinonim untuk hard rock (paling terutama di Amerika) ketika orang lain menganggapnya sebagai genre yang berbeda dari itu. Mantan pandangan ini didukung oleh penulis termasuk Ian Christe dan Robert Walser sementara pandangan kedua dipertahankan oleh penulis termasuk Garry Sharpe Young dan Paulus Dunoyer's ensiklopedi of Music. Dalam hal ini, oleh karena itu menganggap Sharpe Young Black Sabbath sebagai sejati pertama band heavy metal.

Penggunaan yang berbeda dari istilah Heavy Metal mungkin tidak memiliki arti yang sama sesuai dengan konteks dan penulis. Dalam hal ini, sementara beberapa penulis seperti Ian Christe telah menganggap hard rock band-band seperti AC / DC, Queen, Led Zeppelin atau Deep Purple seperti Heavy Metal dalam pengertian aslinya, orang lain mungkin menolak label ini untuk band-band ini misalnya Garry Sharpe Young dalam panduan metal, yang menyangkal band-band seperti Heavy Metal mengingat "mereka menolak untuk menarik diri dari blues.

Sharpe Muda , Rob Halford , serta Sam Dunn agak melacak kembali asal-usul genre ini untuk Black Sabbath eksklusif, ditandai oleh jatuhnya akar blues. Rob Halford catatan: "Black Sabbath benar-benar menemukan Heavy Metal. Saya sudah membaca banyak esai dan semacamnya tentang pelacakan kembali semuanya semakin jauh. Seolah-olah para penulis ini ingin mengklaim sumber, agak seperti Dr Livingstone dan sumber Sungai Nil. Tapi sebagai logam murni musisi, saya dapat memberitahu Anda-itu Black Sabbath. "


Karakter Music

Tradisional suara Heavy metal dalam banyak kasus serupa dengan hard rock, dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahkan beberapa penulis menganggap sebagai sinonim untuk hard rock. Namun, yang lain seperti Paulus Dunoyer, dalam musik bebas, meskipun mengakui banyak kesamaan antara kedua genre, menganggap bahwa Heavy metal cenderung berangkat dari blues asli akar hard-rock. Sebuah pandangan juga berbagi oleh Garry Sharpe Young. Menurut pandangan ini, asli Heavy metal dicirikan dengan pertengahan-ke-riff tempo cepat, dengan menepuk basslines, renyah riff, diperpanjang lead guitar solo, dan bersih, sering kali bernada tinggi anthemic vokal dan paduan suara. Salah satu yang paling penting dan inovatif konsep tradisional Heavy metal adalah penggunaan gitar ganda yang dipelopori oleh band-band seperti Scorpions dan Judas Priest. Dan walaupun, konsep ini hemat digunakan oleh hard rock band sebelumnya seperti Uriah Heep dan UFO, itu sepenuhnya dikembangkan sebagai unsur Heavy metal pada zaman Heavy metal tradisional. Konsep ini mengarah gitar ganda akan mencapai ketinggian lebih mendalam pada akhir 1980-an ketika band-band lain seperti Terima juga akan menggunakannya. Konsep musik lain yang dikembangkan adalah pola-pola irama yang berlari secara luas digunakan dalam lagu-lagu Iron Maiden, tetapi juga dalam lagu Terima tertentu ( "Restless dan Wild", "Metal Heart"), serta Judas Priest "Varsovie/Uptown Martyrs") , Dio ( "Holy Diver"), Aria ( "Geroy Asfalta", "Krov za Krov") atau Trust ("Varsovie/Uptown Martyrs").
Read More - Tadisional Heavy Metal

Saturday, 20 February 2010

Once Dead

Once Dead adalah Amerika thrash metal yang dibentuk pada tahun 2004 sebagai reuni Vengeance Rising, namun vokalis Roger Martinez itu bukan bagian dari reuni, dan karena band ini memutuskan untuk mengubah nama mereka untuk Setelah Mati
Awal

Band ini dengan semua anggota asli Vengeance Rising, kecuali vokalis Roger Martinez. Kemudian, sang vokalis Scott Waters dari Ultimatum bergabung dengan band. Mereka merekam sebuah DVD, yang merupakan acara reuni, dan setelah band ini memutuskan untuk tinggal bersama-sama dan menulis materi baru.
Perubahan Anggota

Pada tahun 2005, band ini bekerja di sebuah album baru dan melakukan menunjukkan di seluruh Amerika Serikat. Dalam musim panas 2005, drumer Glen Mancaruso lama meninggalkan band, dan digantikan oleh Jim Chaffin, yang bermain di crossover thrash band The Crucified dan Fasedown band hardcore. Band terus tur dan bermain menunjukkan, termasuk perjalanan ke Elements of Rock Festival, di Eropa. Tetapi sebelum perjalanan ini, bassis Dale Roger meninggalkan band, dan digantikan oleh Angelo Espino, yang bermain di band metal thrash Hirax. Band ini juga memiliki tambahan dalam line-up, ketika gitaris Glenn Rogers, yang bermain di Hirax dan band metal thrash Deliverance, bergabung dengan band. Pada 2006, sang vokalis Scott Waters meninggalkan band, rupanya karena jarak yang ia hidup dari band. Kemudian, Devin Shaeffer dari Fasedown bergabung dengan band dan diganti Scott pada vokal.The Debut Album
Read More - Once Dead

Tuesday, 16 February 2010

Logam berat alias Heavy Metal

Sering disebut hanya sebagai Metal adalah genre musik rock yang dikembangkan pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.Dengan berakar pada blues-rock dan psychedelic rock, band-band yang menciptakan heavy metal mengembangkan suatu tebal, berat, gitar-dan-drum-yang berpusat pada suara, yang dicirikan oleh sangat diperkuat distorsi dan cepat gitar solo. Semua Musik Panduan menyatakan bahwa "dari semua rock & roll's berbagai bentuk, heavy metal yang paling ekstrem dalam volume, machismo, dan sandiwara."

Heavy metal telah lama memiliki penggemar di seluruh dunia berikut ini dikenal sebagai "metalheads" atau "headbangers". Walaupun logam berat awal band-band seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, dan Deep Purple menarik banyak penonton, mereka sering kritis dicaci maki pada waktu itu, status Common sepanjang sejarah genre. Pada pertengahan 1970-an, Judas Priest membantu memacu genre evolusi dengan membuang banyak pengaruh dari blues. The New Wave of British Heavy Metal diikuti dalam nada yang sama, memperkenalkan punk rock sensibilitas dan penekanan pada peningkatan kecepatan.

Pada pertengahan 1980-an, pop-infused glam metal menjadi kekuatan komersial yang cukup besar. Underground adegan menghasilkan array yang lebih ekstrim, gaya agresif seperti metal thrash, yang masuk ke arus utama, dan death metal. Sejak pertengahan 1990-an, gaya seperti nu metal, yang sering memadukan unsur funk dan hip hop dan Metalcore yang ekstrim memadukan metal dengan hardcore punk, telah memperluas definisi genre.
Read More - Logam berat alias Heavy Metal

My News